Indahnya Air Terjun Nungnung


R2C (Riyadhoh and Rihlah Club)  - Sabtu, 1 Juni 2013 : Air Terjun Nungnung terletak di Banjar Nungnung, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Propinsi Bali.

Air Terjun ini memiliki ketinggian sekitar 70 meter dengan debit air yang cukup besar dengan dikelilingi pepohonan yang hijau sehingga membuat suasana disekitarnya sejuk dan segar. Perlu waktu sekitar 15 menit untuk turun kelokasi air terjun dari lokasi parkir. Jalannya cukup curam, gradien (kemiringan) bisa mencapai 45 derajat. Perlu kehati-hatian untuk menuruni tangga, karena kondisi lembab dan cukup licin, namun pegangan besi tangga cukup untuk mengamankan langkah.
Setibanya di lokasi air terjun, sungguh asyik. Penuh dengan butiran2 air terbang bebas akibat deburan keras dari atas. Tak buang waktu lagi, langsung buka baju #sensor# dan langsung menikmati segarnya air. Mendekat ke air terjun membuat tubuh seperti ditembaki butiran-butiran peluru air, rasanya geli-geli sedikit perih. Serruu. Ohh.. subhanallah, alam ciptaanMU membuat hati dan tubuh bergetar di bawah air terjun yg indah ini.
Hal yang terberat adalah saat kembali ke atas, ke lokasi parkir. Karena naik, terpaksa tubuh ini melawan gaya gravitasi sehingga lebih banyak melakukan "usaha" lebih dibanding turunnya tadi. Butuh waktu hampir 3 kali lipat dan energi yg berlipat dari waktu dan energi saat turun. Sebenarnya, jika bicara surga, yaa tak jau bedalah. Dulu saat Adam dan Hawa ditirunkan dari surga, hanya satu kesalahannya, ingatkan? dan dengan "enteng" langsung diturunkan ke Bumi. Namun untuk naik kembali ke surga, dibutuhkan waktu dan tenaga yg tak sedikit, perlu kerja keras, baik fisik dan hati. Betapa beratnya bukan melakukan amalan-amaln surga? dan sebaliknya sungguh betapa ringannya bukan melakukan amalan-amalan neraka? karena untuk ke neraka tak butuh kata "naik" tapi hanya butuh kata "turun", "lempar", "jeblos", "terjun". Gak ada kata2 "naik" neraka bukan? adanya naik surga
. Maka jangan terlalu terlena mandi di "air terjun" tanpa mempersiapkan energi kembali ke atas, naik surga.
carilah ikan, tumbuh2an yg bisa dimakan di sekitar air terjun dan sisakan untuk bekal naik, jangan lupa bawa air juga, biar tetep fit dlm perjalanan naik. lah kok malah kemana-mana nulisnya,, hehe.
Oke, setelah naik ke parkiran lagi, kami duduk bersama melepas lelah, saling bercanda dan bercengkrama. Acara selanjutnya sharing pengalaman Pak Ekky tentang pengalamannya pulang kampung dari Sumatra, Palembang kalo gak salah, hehe. Dilanjutkan tausiyah dari salah satu anggota R2C. Intinya tentang sikap kita yang harus tetap memegang teguh tali agama Islam, kalo disambungkan dengan "naik" tadi, biar kita tak jatuh saat "naik" kembali ke surga, di tempat yang diridloiNYA. Jika tak berpegangan dengan tali agama maka mudah terjatuhlah ia. Kemana lagi kalo bukan terjatuh ke neraka. na'udzubillah.
Setelah tausiyah dan makan2 dengan menu khas jamur dari Pak Candra Jamur Bali perjalanan dilanjutkan ke sentra budidaya jamur merang di dekat masjid. Lagi-lagi saya lupa nyatet nama masjidnya, hehe. Habis panen jamur dan ditimbang (juga gak lupa bayar dgn harga 20rb/kg) terus pulang deh ke Denpasar. Sebelum perjalanan pulang, tak lupa rekan2 untuk sholat dhuha di masjid di sebelahnya. Semoga dengan amalan pagi itu membuat diri semakin dekat denganNYa, semakin sehat, semakin beramal nyata dan semakin berlipat rizki dan berkah. wekend yang mengasyikkan. Sabtu depan belom ada info lagi, semoga jadi kejutan wah. #selesai.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment